Temanggung – Minggu (04/08) Anjloknya harga tomat di beberapa daerah terutama di Desa Ngabeyan, Kec. Candiroto Kab. Temanggung telah menimbulkan keresahan di kalangan petani. Dampak dari overproduksi dan kurangnya permintaan menyebabkan harga tomat jatuh drastis, mengancam kesejahteraan petani yang mengandalkan hasil panen sebagai sumber penghidupan utama. Namun, di tengah situasi ini, seorang mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) berhasil menciptakan sebuah inovasi yang diharapkan mampu meningkatkan nilai jual tomat.
Mahasiswi tersebut, Indah Silvia Medena, dari Fakultas Teknologi Pertanian Undip, mengembangkan produk inovatif bernama "Sirup Kurtomat" yang merupakan singkatan dari Kurma Tomat. Produk ini mengkombinasikan tomat sebagai bahan utama dan kurma sebagai bahan tambahan, menciptakan rasa unik dan bernilai gizi tinggi yang diharapkan dapat menarik minat konsumen di pasaran.
Dalam wawancara, Indah Silvia Medena menjelaskan bahwa ide ini berawal dari keprihatinannya melihat melimpahnya stok tomat yang tidak terserap pasar dan hanya terbuang sia-sia dan hanya sebagai pakan ternak, hingga dibiarkan membusuk di kebun. "Tomat kaya akan vitamin C dan antioksidan, sedangkan kurma memiliki kandungan gula alami yang tinggi serta berbagai vitamin dan mineral. Dengan menggabungkan keduanya, kami berharap dapat menciptakan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat," ujarnya.
Proses pembuatan Sirup Kurtomat melibatkan teknik pengolahan sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat pedesaan, terutama para petani yang mengalami kerugian akibat anjloknya harga tomat. Produk tersebut juga diharapkan dapat menjadi alternatif sumber pendapatan baru bagi petani, sehingga mereka tidak sepenuhnya bergantung pada harga jual tomat segar di pasar.
Berikut langkah-langkah proses pembuatan “Sirup Kurtomat”
- Melarutkan ½ sdt CMC atau pengental makanan dengan ½ gelas air hangat dan didiamkan semalaman.
- Keesokan harinya, siapkan 1 kg buah tomat, kemudian dipotong dan dibuang isi serta bijinya
- Potong kurma secukupnya dan buang bijinya (potong belah dua dan dicincang)
- Blender tomat dan kurma yang telah dipotong dengan air 2 L, kemudian saring
- Siapkan panci, masukkan hasil blender dan tambahkan gula 3/4 , pewarna makanan, cmc, dan kurma secukupnya yang di cincang
- Masak hingga mendidih, kemudian matikan dan diamkan.
Langkah inovatif ini mendapat dukungan dari pemerintah desa setempat dan menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Ibu-Ibu Pokja di Desa Ngabeyan sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini dan memberikan beberapa pertanyaan dan akan mempraktikannya secara langsung. Dengan hadirnya Program Kerja Sirup Kurtomat ini, diharapkan petani tomat dapat lebih optimis dalam menghadapi tantangan pasar, serta membuka peluang baru bagi pengembangan produk-produk olahan berbasis hasil pertanian lokal. Inovasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook